Bab 1.
Sifat Koligatif Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen antara pelarut dan zat terlarut.
Contoh :
larutan gula, larutan urea, larutan garam dapur dan lain-lain.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) larutan non elektrolit, larutan yang tak dapat menghantarkan arus listrik seperti : larutan gula dan lain-lain.
2) larutan elektrolit, larutan yang dapat menghantarkan arus listrik seperti : larutan garam dapur dan lain-lain.
Baik larutan non elektrolit maupun larutan elektrolit memiliki sifat fisik yang yang tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarutnya, tetapi bergantung pada jumlah partikel zat terlarutnya(konsentrasi). Sifat fisik semacam ini disebut sifat koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan meliputi :
1) penurunan tekanan uap
2) kenaikan titik didih
3) penurunan titik beku
4) tekanan osmotik
Sub Bab 1.1.
Konsentrasi dan Satuannya
Pengertian Konsentrasi
Konsentrasi adalah besaran yang menyatakan encer pekatnya suatu larutan.
Satuan-Satuan Konsentrasi
Satuan-satuan konsentrasi meliputi :
1) Molaritas
2) Molalitas
3) Persen Massa
4) Fraksi Mol
Molaritas
Molaritas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat terlarut tiap 1 liter larutan. Molaritas dinotasikan dengan huruf M.
Molaritas secara matematis dinyatakan : M = mol / L ; mol = massa (g) / Mr
M = massa (g)/ Mr. L
Molaritas biasanya digunakan untuk menyatakan konsentrasi larutan-larutan kimia yang ada di laboratorium.Lihat gambar 1.
Gb 1. Larutan HNO3 dengan konsentrasi 3 M
Molaritas
Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat yang terlarut dalam setiap 1000 gram pelarut dan molalitas diberi simbol m. Secara matematis molalitas dapat dinyatakan dengan rumus berikut.
m = mol x 1000 / p == > m = g / Mr x 1000 / p
Keterangan :
g : massa zat terlarut
p : massa pelarut (air)
Fraksi Mol
Fraksi mol adalah konsentrasi yang menyatakan perbandingan jumlah mol suatukomponen larutan misalnya pelarut atau zat terlarut dengan jumlah mol semua komponen larutan, yaitu pelarut + zat terlarut.
mol pelarut disimbolkan dengan nA dan
mol zat terlarut disimbolkan dengan nB, maka
fraksimol pelarut (xA) = nA / nA + nB dan
fraksimol zat terlarut (xB) = nB / nA + nB dan xA + xB = 1
== > xA = 1 - xB
== > xB = 1 - xA
Persen Massa (% massa)
Persen massa (% massa) adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya massa zat terlarut dalam setiap 100 gram larutan. Dengan menggunakan persen massa (% massa), massa zat terlarut dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Massa zat (g) = % massa x 100 gram , misal massa urea yang terdapat dalam larutan urea 25% adalah :
Massa urea = 25% x 100 gram == > Massa urea = 25 / 100 x 100 gram = 25 gram.
Contoh Soal :
1) Pada 7,5 gram urea (Mr = 60) ditambahkan air
hingga volumenya mencapai200 ml.
Tentukan molaritas larutan urea yang
terbentuk.
2) Jika ingin membuat larutan NaOH 0,2 M
sebanyak 400 ml , berapa massa NaOH padat yang
diperlukan ?
3) 18 gram glukosa
dilarutkan ke dalam 400 gram air, berapa kemolalan larutan glukosa yang
terbentuk.
4) 34,2 gram gula
dilarutkan dalam air sehingga terbentuk larutan gula dengan kemolalan 0,05 m.
Tentukan massa air yang diperlukan.(Mr
gula = 342).
5) Tentukan massa NaCl yang terdapat dalam larutan NaCl 20%.
6) 0,05 mol NaCl
dilarutkan ke dalam 9,95 mol air.Tentukan fraksi mol masing-masing.
7) 5 gram CaCO3(Mr=100) dilarutkan ke dalam 179,1 gram
air. Tentukanfraksi mol masing-masing.
8) Tentukan fraksi mol
asam asetat dari larutan asam asetat 10 % (Mr = 60).
Untuk lebih detail klik tautan ini.
Untuk lebih detail klik tautan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar